Family Development session atau lebih sering disingkat FDS
merupakan sebuah inovasi baru yang telah di rancang dan dikembangkan oleh
Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Bank Dunia khususnya pada Program
Keluarga Harapan (PKH). Kegiatan ini merupakan sebuah pengembangan atau penyempurnaan
dari pertemuan kelompok Keluarga Penerima Manfaat PKH. Diibaratkan jika sekolah
mempunyai sebuah bangunan ruang kelas,kurikulum,guru dan murid maka FDS juga
mempunyai peran bagian yang vital yaitu sebagai kurikulum atau sebuah materi
yang telah diuji coba dan dipraktikan secara terarah,terukur dan praktis untuk
diapilkasikan dalam sebuah kondisi atau lingkungan sasaran. Sedangkan pendamping
disini bisa diibaratkan sebagai guru atau fasilitator dalam memandu kegiatan
pelaksanaan FDS dimana akan dibangun sebuah suasana interaksi dua arah antara
pendamping dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kondisi interaksi kegiatan
FDS ini bertujuan untuk membangun sebuah kepercayaan diri pada KPM dalam upaya
menjadi orang tua yang lebih baik untuk keluarga mereka. Selain itu juga
interaksi dua arah ini bisa menjadi saling tukar pengalaman atau sharing dalam
pola pengasuhan anak antar KPM sehingga dapat diambil sebuah pengalaman yang
baik untuk diterapkan dalam lingkungan keluarga masing-masing.
PKH dapat diibaratkan sebuah sekolah atau rumah
bagi para KPM maupun Pendampingnya. Bagi KPM rumah dimana tumbuhnya sebuah
harapan-harapan untuk maju dan menjadi keluarga yang mampu berdiri lebih baik
dari sebelumnya. Rumah dimana tempat menempa kemampuan diri untuk menjadi lebih
percaya diri melalui kegiatan FDS ini. Rumah besar ini akan senantiasa terjaga
dan mengasilkan sebuah karya nyata baik melalui sentuhan tangan pendamping
maupun KPM itu sendiri. Kegiatan FDS ini juga bisa diibaratkan sebagai sebuah
air jernih dimana air jernih ini yang harus di isikan dalam sebuah botol dengan
cara sedikit demi sedikit sampai botol tersebut penuh terisi. Sebagaimana pesan dan motivasi yang ada dalam
beberapa materi FDS ini agar terus di sampaikan dan diaplikasikan pada KPM setiap
pertemuan kelompok. Maka sudah seharusnya pendamping untuk dapat lebih mengoptimalkan
pertemuan kelompok yang didalamnya terdapat kegiatan FDS.
“Selamat datang ibu-ibu di pertemuan kelompok ini dan terima kasih atas
kehadiran serta keluangan waktunya”
salam pembuka yang diucapkan oleh Mustajab sebagai Pendamping Sosial
kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur saat mengawali kegiatan FDS di
Kecamatan Way Jepara. “ kegiatan
pertemuan kelompok kali ini berbeda dengan yang lalu ibu-ibu, hari ini kita
akan bersama-sama belajar tentang Pengasuhan dan Pendidikan anak”. Lanjut kata
Pendamping. “ Nah, didalam kegiatan ini
kita akan berdiskusi atau ngobrol tentang bagaimana menjadi orang tua yang
lebih baik? Saya yakin dan percaya bahwa ibu-ibu disini adalah orang tua yang
sangat baik dan sudah terbukti paham cara menjadi orang tua yang baik serta
menyanyangi anak-anaknya. Namun tidak ada salahnya jika kita bersama-sama
berbagi pengalaman masing-masing dalam pola pengasuhan dan pendidikan anak agar
nanti dapat diadopsi untuk diterapkan dikeluarga kita masing-masing. Sekarang saya
mau bertanya kepada ibu-ibu semua kenapa kita harus menjadi orangtua yang lebih
baik? Coba dijawab ibu-ibu …demikian pendamping memberikan pertanyaan untuk
memulai langkah 1 sesi 1. “ agar anak
kita bisa jadi baik mas” jawab ibu Binti. “ ya biar supaya anak-anak kita nasibnya tidak seperti orang tuanya mas”
tutur ibu wayan. Dan masih banyak jawaban-jawaban lain yang disampaiakan oleh
KPM.” Baik ibu-ibu, terimakasih atas
jawaban supernya, semua jawabannya benar dan bagus. Untuk menghasilkan hasil
asuhan dan didikan yang bagus dibutuhkan sebuah sosok untuk dijadikan sebagai
contoh teladan agar anak-anak kita nanti menjadi lebih baik”. Tutur Pendamping
mengakhiri langkah 1 sesi 1.
Dilangkah selanjutnya pendamping
mengkondisikan KPM menjadi beberapa kelompok kecil dan mengajak KPM untuk
menyampaikan satu atau dua hal berkaitan dengan pola asuh dan pendidikan anak
dirumah. Dari rangkaian kegiatan ini beberapa KPM sudah nampak sekali
antusiasnya untuk menyapaikan beberapa hal bahkan dapat menyampaikan
gagasan-gagasan berkaiatan dengan topiknya. “
saya bersyukur mas dapat bergabung dalam kegiatan ini, saya dapat menambah
wawasan tentang bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik. Selama ini saya
kadang merasa pesimis dengan masa depan anak saya, namun setelah bergabung
dalam kegiatan ini dan bisa tukar pengalaman dengan ibu-ibu yang lain maka saya
yakin dapat lebih baik untuk kedepannya”. Ungkap ibu Sri Rusmiyati.
Kegiatan FDS ini diakhiri dengan
beberapa kesimpulan yang disampaikan Pendamping ke KPM. Pendamping mengucapkan
terimakasih atas kehadiran KPM serta meminta kepada peserta untuk mempraktekkan
dirumah masing-masing.